Di era digital hari ini, gambaran flexing sangat erat kaitannya dengan materi. Jika dibedah dengan menggunakan teori, tentu sangat bertentangan dengan konsep kebutuhan. Melihat realitas yang berkembang di masyarakat, sebagian individu lebih memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan tersier ( membeli mobil, jam tangan mewah, sepatu trendi, dll) daripada memenuhi kebutuhan fisiologi.
Hal ini mengindikasikan adanya sikap ingin diakui tapi membenturkan dengan kemampuan yang dimiliki. Atau dengan kata lain, lebih rela tidak makan daripada tidak diakui di lingkungan sosialnya. Apakah flexing selalu berkonotasi negatif? tentu saja tidak, boleh jadi seseorang ingin menunjukkan kualitas diri agar mendapatkan kepercayaan, dengan catatan selama kebutuhan fisiologisnya sudah terpenuhi.
.io dapat digunakan sebagai , dengan io digunakan sebagai singkatan dari input/output (IO, masukan/keluaran) dalam ilmu komputer. Google saat ini menyatakan .io sebagai generic top-level domain (gTLD) karena “para pengguna dan pemilik web sering melihat [domain ini] lebih generik daripada... Selengkapnya
Cara melaporkan penipuan online juga bisa melalui cekrekening.id. Ini adalah situs resmi milik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang merangkum rekening terkait tindak pidana seperti penipuan. Anda bisa melakukan pelaporan secara online melalui website, aplikasi atau bisa juga secara... Selengkapnya
Dompet digital semakin memudahkan transaksi orang di jaman modern saat ini. Tak heran apabila banyak bermunculan dompet digital baru dengan fitur menarik. Salah satunya adalah Flip dimana berfokus ke bidang transfer uang antar bank. Flip secara langsung bekerja sama dengan... Selengkapnya
Hi... ingin menanyakan seputar website, domain, software, jaringan, cctv dll ? Silahkan hubungi kami